Laman

Kamis, 23 April 2009

MALAS

Seperti sebuah air yang menetes ke sebuah batu, bila air itu terus menerus menetesi batu itu, akhirnya batu itu akan terkikis juga. Kalau kita ambil perumpamaan ini terkadang dalam belajar kita dihadapi oleh suatu persoalan yang sangat sulit kita lalukan, yaitu memecahkan soal soal yang diberikan oleh guru kita. Terkadang begitu menghadapi soal yang sulit pikiran kita langsung menjadi bete, dan jadilah malas untuk mengerjakannya, dan kemudian timbulah pemikiran yang negative bila diajar oleh guru tersebut kita langsung terbayangkan hal hal yang menyulitkan akhirnya menjadi tidak suka terhadap pelajaran guru tersebut. Kalau kita lihat kembali pada gambaran diatas kenapa air yang lunak itu lambat laun bisa mengikis lapisan batu yang sekeras itu? Karena air itu tidak pernah malas untuk berhenti mengalirkan tetesannya. Satu persoalan pelajaran yang terlalu sulit bila kita tekun untuk berlatih, kita tentu akan mudah menyelesaikan persoalan yang kita anggab sulit tersebut.. Kita tekun untuk belajar maka kita akan mudah untuk memecahkan kesulitan dalam menghadapi persoalan pelajaran sesulit apapun. Karena di kelas tidak ada orang yang pintar yang ada adalah orang yang rajin dan yang malas, orang yang rajin belajar akan menjadi orang yang pintar sementara orang yang malas akan menjadi orang yang bodoh. Jadi kemampuan utama kita sekarang yang ada adalah bagaimana kita membuang sikap malas kita agar tidak menjadi orang yang bodoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar