Laman

Rabu, 16 Mei 2012

MEMAHAMI GAMBAR TEKNIK


PENGENALAN ALAT

Dalam menggambar teknik, untuk dapat menghasilkan gambar drngan kualitas yang baik dibutuhkan beberapa alat bantu gambar sebagai berikut,

1. Pinsil Gambar

Ada dua macam pensil yang dapat dipergunakan yaitu:
               
 Pensil Mekanis, pensil ini dilengkapi dengan isi pensil yang bergaris tengah 0,5 mm dan tdk perlu diruncingkan lagi (akan tetap tajam). Namun untik membuat garis yang benar-benar halus dan tetap tegas, pensil inipun harus dipuatar menurut sumbunya pada waktu menarik garis. Untuk garis relatif lebih tebal dan jelas, anda harus menarik pensil anda beberapa kali. Isi pensil semacam ini yang bergaris tengah 0.3 mm, 0.7 mm, dan 0.9 mm juga ada.





Pensil Biasa, pensil ini terbuat dari kayu kayu yang dapat juga dipakai untuk membuat gambat teknik, katunya harus dikupat sepanjang ¾ ‘ sehingga isi pensilnya terbuka dan dapat diruncingkan seperti pensil yang bertangkai.Tingkat kerasnya isi pensil gambar tergantung dari:
a. Jenis isi pensil yang berkisar dari 9H (paling keras) sampai 6B (paling lunak).
b. Jenis dan sifat permukaan kertas (kasar atau halus) : semakin kasar permukaannya, semakin keras pinsil yang harus anda pakai.
c. Permukaan meja/alas kertas gambar: semakin keras permukaannya, semakin terasa lunak pensil yang dipakai.
d. Kelembaman: kondisi udara yang mempunyai kelembaman yang tinggi cenderung memperkeras isi pensil.

Jenis Isi pensil:



4H: Keras dan padat, digunakan untuk menggambar rencana yang menuntut ketelitian tinggi, tidak cocok untuk menggambar yang final, tidak boleh ditekan terlalu kuat sewaktu menggambar karena akan meninggalkan bekas di atas kertas dan sukar dihapus.

2H: Agak keras, jenis yang paling keras yang bias dipakai untuk gambar , sukar dihapus jika ditekan terlalu kuat.

F dan H: Sedang, cocok untuk segala keperluan, dipakai untuk membuat rencana, gambar dan menulis.

Lunak, dipakai untuk membuat garis dan tulisan yang besar/lebar dan jelas, perlu kesabaran untuk membuat garis-garis yang halus, mudah dihapus, hasilnya cukup baik, mudah luntur bila kena gesekan.



2. Pena/Rapido

Pena gambar teknik mampu menghasilkan garis yang lebarnya tertentu, pena ini dapat dipakai baik untuk gambar dengan tangan bebas maupun gambar-gambar teknik yang memakai tinta. Seperti halnya dengan tangkai pensil, pena gambar teknikpun mempunyai banyak jenis dan cara memakainya tergantur dari pabriknya. Namun, hampir semua pena teknik, menggunakan kawat halus untuk memperlancar aliran tinta. Kawat tersebut berada di dalam ujung pena yang berbentuk pipa halus, ukuran pipa pena inilah yang menentukan lebat garisnya. Ada 12 macam ukuran pena, mulai dari 5x0 (paling halus) sampai 6 (2mm). Ada beberapa ukuran pena yang harus ada bagi mereka yang baru pertama kali membeli satu set pena gambar antara lain pena teknik ukuran 0.1 mm, 0.2 mm, 0.4 mm, dan 0.8 mm. Pastikan bahwa pena yang anda pakai mempunyai ujung cukup panjang, sehingga melampaui ketebalan kayu penggaris anda dan rata ujungnya.

3. Penggaris Segi Tiga

Penggaris segitiga berukuran kecil sangat membantu untuk membuat arsir pendek silang pada permukaan atau bagian yang tidak begitu luas maupun untuk membuat tulisan. Segitiga siku-siku sama sisi den segitiga siku-siku dengan sudut 60o dan 30o dapat digunakan dalam kombinasi untuk membuat garis denga sudut kelipatan 15o. Penggaris segitiga dengan salah satu sudutnya dapat diubah sesuai dengan keinginan sangat berguna untuk menggambar garis-garis miring dalam gambar.

4. Jangka/Sablon Lingkaran

a. Sablon

ada beberapa sablon yang digunakan dalam menggambar, antara lain:
Sablon lingkaran, alat yang paling mudah dipakai untuk menggambar lingkaran-lingkaran yang kecil dan ukurannya tetap
Sablon interior, sablon ini sangat beguna untuk mengisi interior pada gambar denah, bentuknya dapat berupa geometris, perlengkapan plambing, furniture.
French curve, sablon/penggaris yang digunakan untuk menggambar garis-garis yang tidak mempunyai jari-jari, seperti untuk menggambar kontur.

b. Jangka
Jangka adalah alat yang memungkinkan pena gambar dipasang disalah satu kaki jangga. Jangka sangat bermanfaat untuk membuat gambar lingkaran yang jari-jarinya tidak tertentu, lingkaran dengan jari-jari besar dan hampir untuk semua gambar yang memakai tinta.

5. Alat Penghapus
Biasakan memakai penghapus yang paling lunak yang sesuai dengan tugas anda untuk menghindakan adanya bekas-bekas pada kertas gambar. Jangan menggunakan karet penghapus untuk tinta, karena biasanya jenis ini mudah merusak permukaan kertas gambar.
                Perisai untuk penghapus garis adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam menghapus; pakailah yang lubangnya berbentuk persegi panjang sehingga memungkinkan anda menghapus bagian gambar yang ingin dihilangkan dengan tepat juga untuk melindungi permukaan kertas gambar anda ketika anda menggunakan penghapus elektris.



























PENGERTIAN MENGGAMBAR TEKNIK DAN ELEMEN PELENGKAPNYA

                Menggambar merupakan salah satu cara komunikasi antara seseorang dengan yang lainnya. Hal ini dapat dipahami karena dengan melihat suatu gambar maka seseorang akan dapat mengerti arti gambar itu, atau mengerti maksud si pembuat gambar sehingga terjadi komunikasi antara si penggambar dengan orang yang melihat gambar tersebut. Namun, arti suatu gambar bagi seseorang dapat berbeda dengan yang lainnya (tidak eksak). Contohnya sebuah gambar pemandangan. Orang yang melihatnya tidak bisa menentukan secara pasti/eksak, misalnya tingginya berapa meter, lebarnya, jauhnya, lebar jalan, dan lain-lain tidak dengan ukuran yang eksak.
                Gambar teknik juga merupakan suatu alat komunikasi, tetapi gambar teknik tidak akan menimbulkan tafsiran yang berbeda bagi orang yang melihatnya. Oleh karena itu, perlu ada tanda­tanda/patokan tertentu sebagai suatu perjanjian bersama. Patokan-patokan tersebut biasanya terdapat dalam suatu standar atau normalisasi. Standar ini penting untuk dipahami oleh orang teknik, atau orang yang akan memahami /membuat gambar teknik.
                Jadi, di dalam gambar teknik harus memakai tanda-tanda gambar standa dan seragam, selengkap mungkin agar dapat memberikan pengertian yang lengkap dan dimengerti oleh orang lain.

HURUF TEKNIK
                Di dalam gambar teknik juga harus ada keseragaman bentuk huruf, yaitu huruf teknik, yang berupa huruf besar cetak, sederhana, tidak diblok/tebal tanpa tambahan variasi apa pun. Jelasnya dapat melihat pada gambar berikut.









UKURAN KERTAS GAMBAR
SERI
UKURAN KERTAS
UKURAN GARIS TEPI
KIRI
KANAN
A0
1189 X 841
20
10
A1
841 X 594
20
10
A2
594 X 420
20
10
A3
420 X 297
20
10
A4
297 X 210
15
5
A5
210 X 148
15
5


JENIS-JENIS GARIS
1 Jenis-jenis garis dan pengunaannya
Dalam penggambaran teknik, digunakan beberapa jenis garis yang digunakan sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Pada dasarnya, jenis-jenis garis dibagi menjadi 3 bentuk :
1. Garis nyata, yaitu garis kontinu
2. Garis gores, yaitu garis pendek-pendek dengan jarak antara
3. Garis bergores, yaitu garis gores panjang dengan garis gores pendek diantaranyaSelain bentuk, harus diperhatikan juga ketebalan garis yang digunakan. Berdasarkan tebalnya, garis dibagi menjadi dua jenis, yaitu garis tebal dan garis tipis, dengan masing-masing kegunaannya. Di bawah ini adalah contoh dari penggunaan variasi garis dan tabel keterangannya


PROYEKSI
                Proyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam bentuk 2 dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2 dimensi hanya memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yang dapat memperlihatkan ketinggian benda tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak sudut pandang. Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan gambar.

Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
                Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi untuk menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan gambar contoh di bawah;
Gambar 6. Pandagnan depan suatu benda
Gambar 7. Alternatif bentuk
Pada gambar 6 terlihat bahwa semua bentuk benda tersebut memiliki gambar proyeksi yang sama seperti gambar 3 (dilihat dari pandangan depan). Untuk mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk benda yang sebenarnya, kita harus menambah gambar proyeksi tersebut dengan mengambil sudut  pandang yang lain, bisa 2 pandangan, 3 pandangan atau lebih, tergantung dari tingkat kerumitan yang dimiliki oleh benda tersebut. Peraturan dalam menentukan jumlah sudut pandang proyeksi adalah buatlah pandangan sesedikit mungkin, dengan menampilkan seluruh informasi yang diperlukan, dengan catatan keseluruhan gambar tersebut mudah dibaca semua orang (artinya lebih baik membuat gambar 3 pandangan dengan kondisi yang mudah dibaca daripada membuat gambar 2 pandangan dengan kondisi yang sulit dibaca).
 

Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7) diperlukan paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi pandangan, bisa tediri dari pandangan depan + pandangan samping, atau pandangan depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua informasi bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.

SUDUT PANDANG PROYEKSI

              Konsep lay out (tata letak) dalam penggambaran gambar teknik terdapat dua macam konsep, yang didasarkan pada sudut pandang gambar, yaitu :


1. Sudut pertama (1st angle) atau proyeksi Eropa




2. Sudut ketiga (3rd angle) atau proyeksi Amerika
Perhatikan gambar dibawah:
Cara proyeksi berdasarkan kwadran
                “Kamar-kamar” yang terbentuk dari potongan bidang proyeksi tersebut disebut kwadran, yang berarti masing-masing kamar dinamakan kwadran pertama, kwandran kedua sampai keempat, apabila benda diletakkan pada kwadran pertama dan diproyeksikan pada bidang proyeksi di dalamnya, maka cara seperti ini disebut cara pandang (cara proyeksi) kwadran pertama (atau sudut pertama), demikian juga halnya apabila benda diletakkan pada kwadran ketiga dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksinya, maka cara tersebut dinamakan cara pandang sudut ketiga. Secara konsep, proyeksi sudut kedua dan keempat pun bisa digunakan, tetapi pada prakteknya yang sekarang ini digunakan hanyalah proyeksi sudut pertama dan ketiga.

Cara proyeksi sudut pertama
                Benda seperti yang tampak pada gambar 1a diletakkan di depan bidang-bidang proyeksi seperti pada gambar 1b. Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A, dan gambarnya adalah gambar pandangan depan. Tiap garis atau tepi benda tergambar sebagai titik atau garis pada bidang proyeksi. Pada gambar 1b tampak juga proyeksi benda pada bidang bawah menurut arah B, menurut arah C pada bidang proyeksi sebelah kanan , menurut arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri, menurut arah E pada bidang proyeksi atas, dan menurut arah F pada bidang depan. Setelah terbentuk semua proyeksi (gambar 1b), bentangkan semua bidang proyeksi menjadi bidang-bidang 2 dimensi (gambar 2a).






gambar 1a                                         gambar 1b

gambar 2a                                              gambar 2b

Susunan gambar proyeksi harus sedemikian rupa sehingga pandangan depan A sebagai patokan, pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di kanan, pandangan kanan D terletak disebelah kiri, pandangan bawah E terletak diatas, dan pandangan belakang F boleh ditempatkan disebelah kiri atau kanan. Hasil selengkap dapat di lihat pada Gambar 2b.
Dalam gambar, garis-garis tepi yaitu garis-garis batas antara bidang-bidang proyeksi dan garis-garis proyeksi tidak digambar.
Gambar proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut pertama. Cara ini disebut juga “Cara E” karena cara ini telah banyak dipergunakan dinegara-negara Eropa seperti Jerman, Swiss, Prancis, Rusia dsb.
Cara proyeksi sudut ketiga
                Benda yang akan digambar diletak dalam peti dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-bidang proyeksi, seperti pada gambar 3a. Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan, yang ditentukan oleh anak panah.
                Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-pandangan lain diproyeksikan pada bidang proyeksi lainnya menuerut gambar 3a, Sisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi lainnya menurut gabar 3b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 3c. Dengan pandangan A sebagai patokan, pandangan atas B diletakkan di atas, pandangan kiri C diletakkan di kiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan bawah E diletakkan di bawah, dan pandangan belakang F dapat diletakkan di kiri atau kanan. Susunan proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut ketiga, dan disebut juga “Cara A” karena cara ini telah dipakai di Amerika.Negara-negara lain yang banyak mempergunakan cara ini adalah Jepang, Australia, Canada dsb.
                                  gambar 3a                                  gambar 3b
        
                                                         gambar 3c


PERSPEKTIF
                Gambar perspektif adalah gambar 3 dimensi yang merupakan hasil terjemahan dari gambar 2 dimensi, jadi merupakan kebalikan dari gambar proyeksi. Membuat gambar perspektif relatif lebih sulit dibandingkan dengan menggambar proyeksi. Kesulitan pertama adalah menggabungkan seluruh pandangan yang ada sehingga kita bisa membayangkan bentuk benda yang sebenarnya. Kesulitan kedua adalah, walaupun kita sanggup membayangkan bentuk perspektif dari benda tersebut di pikiran kita, seringkali kita kesulitan dalam menggambarkan bentuk tersebut di atas kertas. Menerjemahkan hasil pembacaan kita ke atas kertas memang tidak mutlak harus dilakukan, tetapi akan sangat membantu apabila kita sanggup melakukannya.
                Kemampuan untuk membaca gambar (membayangkan perspektif) lebih banyak diperlukan secara umum daripada kamampuan membuat gambar (membayangkan proyeksi). Kemampuan membuat gambar diperlukan hanya terbatas utuk orang-orang yang tugasnya memang membuat/mencipta gambar teknik, seperti misalnya drafter, designer, atau copies. Tetapi kemampuan membaca gambar diperlukan oleh lebih banyak orang yang tugasnya berkaitan dengan bidang engineering. Oleh karenanya pelatihan gambar perspektif harus dilakukan secara intensif. Teori pada pokok bahasan perspektif ini sangatlah sedikit (untuk tahap dasar), sehingga metoda pelatihan yang terbaik adalah dengan dengan banyak mengerjakan latihan-latihan soal.  Di bawah ini adalah beberapa contoh aplikasi gambar perspektif, pelajari dengan baik, kemudian kerjakan latihan soal-soal pada halaman paling belakang
Keterangan :  PD (pandangan depan), PS (pandangan samping), PA (pandangan atas)

contoh lain

GAMBAR POTONGAN
                Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga–rongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian–bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis–garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari bagian–bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat dengan potongan.
                Gambar pada gambar 4a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gambar 4b memperlihatkan cara memotongnya, dan gambar 4c sisa bagian depan setelah bagian yang menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan (gambar 4d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal).
                Dalam hal–hal tertentu bagian–bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan,  maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores.
gambar 4

Cara–Cara Membuat Potongan
Potongan Dalam Satu Bidang
(1) Potongan Oleh Bidang Potong Melalui Garis Sumbu Dasar
        Jika bidang potongan melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya dan tanda tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar. Foto demikian disebut potongan utama (gambar 5a)
(2) Potongan Yang Tidak Melalui Garis Sumbu Dasar
     Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya (gambar 5b).

gambar 5a                                                                      gambar 5b
Potongan melalui garis sumbu dasar             Potongan tidak melalui garis sumbu dasar


Potongan Oleh lebih dari satu bidang
(1)   Potongan Meloncat
                Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potongan–potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. Pada gambar 16a diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A. sebenarnya bidang potongannya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini akan disatukan. Potongan demikian dinamakan potongan meloncat.
(2)   Potongan oleh dua bidang berpotongan
                Bagian – bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar hingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 6b menunjukkan bagaimana caranya membuat gambar potongan demikian.
(3)   Potongan pada bidang berdampingan
                Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar 6c dapat dibuat dengan bidang–bidang yang berdampingan melalui garis sumbunya.
                      gambar 6a                            gambar 6b                            gambar 6c

Potongan Separuh
                Bagian–bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan (gambar 7). Dalam gambar ini garis–garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar potongan.
gambar 7 potongan separuh
Potongan Setempat
               Kadang–kadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari benda yang tersembunyi, misalnya benda pada gambar 8a. Gambar–gambar 8b dan 8c  memperlihatkan gambar  yang dipotong setempat dan potongan penuh. Potongan setempat juga dilakukan pada bagian–bagian yang tidak boleh dipotong (gambar 8d).
                     gambar 8a                                                            gambar 8b
                  gambar 8c                                                                     gambar 8d
Bagian-bagian yang tidak boleh dipotong

Ada beberapa jenis benda yang tidak diperboleh kan untuk dipotong, yaitu :
Baut, Paku keling, pasak, poros, sirip penguat, tidak boleh dipotong simbol memanjang.

ARSIR
                Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir, yaitu garis tipis miring.
                Kemiringan garis arsir adalah 45° terhadap garis sumbu, atau terhadap garis gambar. Arsiran dari 2 bagian yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.

  PENUNJUKKAN UKURAN
Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
Jenis ukuran (berdasarkan obyek yang di beri ukuran)
Datum
Peraturan-peraturan dalam memberikan ukuran
Untuk memudahkan pemahaman, jenis ukuran dibagi dua, yaitu ukuran bentuk dan ukuran posisi.

                Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.

                Untuk memberikan ukuran posisi kita harus menentukan posisi datum terlebih dahulu. Datum adalah bidang referensi. Datum ini bisa berupa titik sudut, garis, ataupun bidang pada suatu benda. Penentuan datum ini didasarkan oleh hal-hal berikut ini :

1.       Fungsi dari benda
2.       Kemudahan pengerjaan
3.       Kemudahan perakitan
Aturan-aturan dalam pemberian ukuran :

1.       Ukuran harus cukup jelas untuk bisa dibaca dengan mudah
2.       Hindari pemberian ukuran ganda
3.       Usahakan untuk menempatkan ukuran diluar area benda
4.       Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain


Contoh cara penunjukkan ukuran yang benar

                Hal penting yang lain dalam penunjukkan ukuran adalah penyederhanaan ukuran, artinya penunjukkan ukuran dibuat sedemikian rupa hingga tidak memakan banyak area gambar yang berarti membuat gambar menjadi lebih lapang dan mudah dibaca. Selain itu dengan efisiensi ukuran, gambar benda yang ditampilkan bisa lebih besar (skala), dan pembacaan akan lebih mudah. Penyederhanaan boleh dilakukan dengan tanpa mengurangi fungsi dari ukuran itu sendiri.

Di bawah ini adalah contoh bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yang distandardkan oleh ISO.
TOLERANSI
Pada Gambar Teknik, kita mengenal  ada beberapa 2 macam toleransi, antara lain
1. Toleransi bentuk dan Posisi
                Yang dimaksudkan dengan toleransi bentuk dan posisi  adalah, batasan-batasan penyimpangan bentuk atau posisi benda kerja yang diizinkan
2. Toleransi ukuran.
                Yang dimaksud dengan toleransi ukuran adalah batasan-batasan penyimpangan ukuran yang diperbolehkan pada suatu benda kerja.
                Pada artikel ini kita hanya akan membahas Toleransi ukuran, yang memang banyak kita lihat dan kita pakai sehari-hari. Toleransi ukuran terbagi lagi atas beberapa jenis:
1.       Toleransi Umum
2.       Toleransi Khusus
3.       Toleransi Suaian
4.       Toleransi Umum
                Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Dengan kata lain, ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harg atoleransi umum yang berlaku
contoh toleransi umum
Toleransi Khusus
                Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan diletakkan langsung setelah angka nominalnya. 


Toleransi Suaian
                    Biasanya toleransi suaian dipakai pada benda kerja yang berpasangan, seperti misalnya Poros dan As. Untuk toleransi ini biasanya menggunakan symbol Huruf, untuk lubang biasanya menggunakan huruf Kapital / Huruf besar, sedangkan untuk poros menggunakan huruf kecil.
Untuk mudahnya, toleransi suaian ini kita jelaskan dengan mengaplikasikannya pada bentuk lubang dan poros yang berpasangan satu sama lain. Harga toleransi suaian yang dicantumkan menentukan keadaan kelonggaran antara lubang dan poros tersebut. Keadaan suaian dibagi menjadi 3 jenis :
Suaian longgar (clearance fit)
Harga toleransi  yang menghasilkan keadaan longgar antara lubang dan poros
Suaian luncur (sliding fit)
                Harga toleransi yang menghasilkan keadaan luncur/halus antara lubang dan poros.m Pada keadaan           ini, antara poros dan lubang nyaris tanpa kelonggaran, gap yang tercipta antara lubang dan poros        berkisar antara 0.002-0.02mm (tergantung dari ukuran nominal lubang-poros).
Suaian sesak (interference fit)\
                Harga toleransi yang meghasilkan keadaan sesak antara lubang dan poros. Pada keadaan ini ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang, yang memerlukan usaha tersendiri untuk memasang poros ke lubang tersebut (menggunakan tenaga manusia dibantu alat ketok, menggunakan mesin press, menggunakan metoda pemanasan lubang, dsb).
                Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka nominal, simbol toleransi dan angka toleransinya yang ditulis di dalam kurung (angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya pihak pengguna gambar tidak memiliki table standar suaian ISO).
                Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus mencantumkan harga toleransi untuk kedua  benda, lubang maupun poros.

contoh penulisan toleransi dan jenisnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar