Laman

Minggu, 13 Mei 2012

Plastik Telah dikenal sejak abad ke-19

Diminati karena sifatnya yang kuat, awet, dan ringan, plastik menjadi pilihan manusia sebagai material untuk membuat produk tertentu. Padahal, penggunaan plastik yang salah dapat mengancam lingkungan hidup.

Plastik bukanlah menjadi benda yang asing lagi bagi kalian karena hampir setiap waktu kalian bisa menjumpainya, baik di rumah, dapur, kamar, atau di luar rumah sepanjang kalian melakukan aktivitas. Untuk mengurangi kekeliruan pemahaman kita tentang plastik, sebaiknya kita ketahui dulu apa pengertian, jenis, manfaat, dan bahaya dari plastik tersebut.

Plastik dapat diartikan sebagai polimer bercabang atau linear yang dapat dilelehkan atau dilunakkan dengan menggunakan api atau suhu panas lainnya. Dengan kata lain, plastik memiliki derajat kekristalan yang lebih rendah daripada serat.

Material plastik pertama kali digunakan sejak abad ke-19. Pada tahun 1930-an penggunaan plastik mulai ada, meski tidak begitu banyak. Hal ini terlihat dari banyaknya plastik yang dibuat dan dicetak. Akan tetapi, pada tahun 1990-an, plastik menjadi bahan atau bagian kebutuhan yang sangat diinginkan. Hal ini terbukti dari banyaknya plastik yang dibuat dan dicetak, yaitu 150 juta ton.

Tiap tahun, kebutuhan akan plastik semakin bertambah. Pada tahun 2005 plastik dicetak sebanyak 220 juta ton. Terbayang bukan, betapa banyaknya kebutuhan orang akan plastik sebab hampir semua bahan dan alat yang kita gunakan terbuat dari plastik, semisal botol, sandal, tas, keranjang, ember, dan gelas.