Tujuan:
Memberikan pengetahuan tentang bahaya limbah plastik dan manfaat daur ulang
plastik agar bumi selamat dari ancaman kerusakan lingkungan.
Latar Belakang:
Makin terasanya dampak akibat penggunaan dan pembuangan plastik secara
berlebihan di seluruh dunia.
Solusi:
Pemerintah harus gencar mengadakan program mendaur ulang plastik dan memberikan
sosialisasi kepada masyarakat tentang plastik dan tidak ketinggalan pula
menyediakan media dan mengajarkan keterampilan mendaur ulang plastik sebagai
bagian program tersebut.
Apa itu daur ulang?
Daur ulang
adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan
tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika
dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu
strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas
pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam
proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Nama plastik
mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara
garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik
yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat
dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis
thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang
paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk
thermoplastic.
Limbah Plastik
Seiring dengan
perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun
1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama
polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun
1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi
peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat
pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah
plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau
limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total
sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton
limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah,
disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk,
tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat
berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP,
1986).
Plastik juga
merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang
cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit
untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh
karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun
konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan
tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada
di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh
aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih
untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang
disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi
limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau
bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu
yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di
warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90
kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk
Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung
plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya
yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah
yang terbuang percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia
yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja
bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung
plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan
atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.
Wah, sudah sangat mencemaskan ya gan akibat besarnya penggunaan plastik di dunia.. Butuh kurang lebih 80 tahun untuk diuraikan secara alami Nah, sebagai antisipasi atas kemungkinan bahaya yang ditimbulkan di masa yang akan datang akibat penggunaan plastik yang berlebih, maka kita harus seminimal mungkin menggunakan plastik untuk hal2 yang dirasa tidak begitu penting dan banyak alternatifnya seperti mainan anak-anak, wadah makanan, wadah minuman dan lain sebagainya. Dan ingat! ini tidak kalah pentingnya.. Buanglah sampah plastik pada tempatnya dan jangan merusak lingkungan dengan membuang sampah plastik secara besar besaran tanpa adanya kontrol dari masyarakat, hukum, ataupun pihak yang berwenang.
Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan
limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara
umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh
suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan
(biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi,
serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum
digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan,
pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya
(Sasse et al.,1995).
Terdapat hal
yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan
negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap
tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang
mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan
peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan
berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan plastik
daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang
pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi
barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan
additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998)
empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena
(PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.
Di Indonesia,
plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula
dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan
konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan
Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai
pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan
sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta
lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).
Pemanfaatan
plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih terbatas pada
tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan
memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan kayu
sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik
sebagai matriksnya. Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur
ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel telah
dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang dihasilkan
memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan
dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang sebagai
matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003)
dengan menggunakan plastik polipropilena daur ulang. Dalam pembuatan komposit
kayu plastik daur ulang, beberapa polimer termoplastik dapat digunakan sebagai
matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan
dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C).
Nah, tuh kan banyak kan manfaatnya kalo limbah plastik bisa kita daur ulang? Bisa untuk sumber penghasilan, melestarikan lingkungan, melestarikan keragaman hayati, dan tentunya menyelamatkan bumi kita tercinta. Sayangnya, masih banyak orang-orang yang belum mampu mendaur ulang plastik (termasuk TS ) karena keterbatasan alat dan kemampuan. Maka dari itu, mari kita mulai membudayakan daur ulang plastik sebagai bagian dari aktivitas kehidupan agar bumi kita tetap lestari.
Nah, berikut ini adalah contoh barang bernilai jual tinggi yang terbuat dari bahan daur ulang plastik.. yang pastinya keren dan sangat bermanfaat gan..Kostum FC Barcelona Terbuat Dari Sampah Plastik
Dunia Barca |
BARCELONA akan bertanding dengan menggunakan kostum kandang dan tandang terbaru
pada musim 2011-2012. Kostum tersebut terbuat dari sampah, tapi mengedepankan
gaya estetika modern dan teknologi mutakhir. Selain itu, kostum juga tetap
mempertahankan tradisi dan sejarah klub yang sudah sangat khas.
Kostum kandang
tetap mengedepankan garis warna burgundy dan biru yang sudah sangat tenar di
seluruh dunia dengan sebelas garis yang sangat ditonjolkan untuk pertama kali.
Pada bagian dalam kerah bertuliskan moto “Tots unit fem força” (All together,
we are strong atau Bersama, kita kuat), yang diambil dari lagu kebesaran klub
Barcelona.
Untuk kostum
tandang, Barcelona memilih warna hitam pekat dan memberikan kesan yang sangat
kuat dalam setiap pertandingan tandang. Seragam hitam mengedepankan tulisan
berwarna hitam dan abu-abu pada bagian bahu yang mengingatkan pada bendera
Catalan, Senyera.
Sementara
sejarah dan tradisi dari klub hadir dengan sangat kuat pada desain seragam.
Semua kostum itu terbuat dari poliester daur ulang yang dibuat Nike. Teknologi
ini untuk pertama kalinya dibuat untuk baju dan celana.
Setiap set
kostum dibuat dari 13 botol plastik daur ulang. Proses pembuatan yang terbaru
ini dapat mengurangi penggunaan energi sebanyak 30 persen dibandingkan dengan
proses pembuatan poliester secara tradisional dan telah menghemat hampir 100
juta botol minum plastik untuk tidak dibuang pada pembuangan sampah.
Celana pada
kostum kandang berwarna biru dan memiliki garis berwarna burgundy yang khas
pada setiap sisinya, dipadu dengan kaus kaki berwarna biru dengan huruf “FCB”
berwana kuning pada bagian betisnya. Sementara celana pada kostum tandang
berwarna hitam dengan mengedepankan huruf “FCB” berwarna kuning juga.
Kostum yang
ringan ini (13 persen lebih ringan dari versi sebelumnya) secara aktif mengatur
suhu tubuh pemain di lapangan untuk menjaga mereka tetap kering dan sejuk
setiap saat, melalui teknologi Dry-Fit Nike. Teknologi ini dapat menarik
keringat dari tubuh pemain melalui materi yang menguapkan keringat tersebut.
Pengaturan suhu
badan juga dibantu oleh zona ventilasi, yang terdiri dari ratusan lubang yang
dipotong dengan laser dari bagian ketiak hingga pinggang, yang memampukan
sirkulasi udara sehingga membantu pemain tetap kering, sejuk, dan nyaman.
Untuk pertama
kalinya, lambang klub pada kaus dibuat dengan kemampuan menyalurkan panas. Ini
membuat kostum semakin ringan dan area tersebut berfungsi sebagai ventilasi
juga. Pada musim ini, kaus Barca memiliki aerodinamis terbaru yang pas, lebih
ramping dan lebih atletis, memampukan peregangan hingga 17 persen dari kaus
yang digunakan Barcelona dua tahun yang lalu.
Sementara bagian
kerah yang menyatu memberikan tampilan satu jahitan yang dapat mengurangi
iritasi akibat gesekan. Melengkapi kostum bertanding Barcelona terbaru ini,
Nike juga meluncurkan rangkaian baju latihan (training) dan lifestyle untuk
pemain dan penggemar mereka yang dapat digunakan di lapangan maupun di luar
lapangan.
Menonjolkan
simbol-simbol dan warisan yang telah mempersatukan klub dan fans serta pakaian
lifestyle yang terbaru termasuk seragam rugby dan jaket N98 yang memiliki
bordiran “Barca” berwarna emas.
Sebuah kaus juga
menggunakan emblem Barcelona sebagai detak jantung yang dibuat dari tali biru
dan merah untuk mengekspresikan dukungan terhadap klub. Kostum dan rangkaiannya
bisa didapatkan di seluruh gerai Nike pada 24 Mei 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar