Laman

Rabu, 12 Oktober 2011

Pemikiran dangkal

Pernahkah kita marah dan jengkel pada seseorang atau apapun pernahkah kita berfikir bahwa seseuatu yang selalu dilakukan kita adalah benar dan orang lain tidak pernah benar. Pemikiran seperti itu adalah pemikiran yang dangkal, Kenapa dangkal karena setitap yang kita lakukan adalah benar menurut prakarsa sendiri namun kita tidak pernah berfikir lebih luas lagi bayangkan diri kita ada di pihak yang selalu di salahkan pastinya kita tidak suka kan?. Pemikiran dangkal seperti itu sebaiknya dihilangakan. Ketika kita sedang marah kita tidak pernah menggunakan akal sehat kita karena kita dalam kondisi yang tidak setabil dan kaeadaan yang melekdak laksana kapal temur yang akan melawan musuhnya.
Menurut anjuran Nabi Muhammad “apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring” ini menujukan bawha marah adalah perbuatan yang tidak benarkan secara agama. Pernahkah kita berfikir tentang sebuah keberhasilah yang tertunda atau dalam bahasa yang singkatya adalah kegagalan? Kita selau beranggapan kalau kita gagal dalam suatu ujian sebut saja di tolak mentah-mentah sama orang yang kita cintai saat kita tembak dia pastinya kita merasa sakit hati akan perlakuanya dan seolah-olah bagai dunia telah berakhir namun pada kenyatannya tindakan yang paling brutal yang dilakukan oleh kita pasit mengakhiri riwayat hidup diri sendiri (BUNUH DIRI) namun ini tidak berlaku pada GW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar